Minggu, 29 Desember 2013

Kata Bijak Mahatma Gandhi & Kumpulan Nasehat Mahatma Gandhi

“Manusia harus memilih salah satu di antara dua jalan, menanjak atau menurun. Tetapi karena ia mempunyai sifat brutal dalam dirinya, dengan mudah ia akan memilih jalan menurun daripada jalan menanjak, terutama ketika jalan menurun dihadirkan dalam pakaian yang indah. Manusia mudah menyerah ketika dosa dihadirkan dalam pakaian kebajikan”
“Pendidikan membaca dan menulis harus mengikuti pendidikan tangan, salah satu pemberian yang secara nyata membedakan manusia dan binatang. Adalah takhayul berpikir bahwa pembangunan manusia terlengkap mustahil dilakukan tanpa pengetahuan seni membaca dan menulis. Pengetahuan itu tidak diragukan lagi menambah keanggunan pada kehidupan, tetapi tidak mutlak dibutuhkan bagi moral, fisik atau pertumbuhan jasmani seseorang”
“Bila saya berkotbah menentang kehidupan semu kesenangansensual modern, dan menyuruh laki – laki dan perempuan kembali kepada kehidupan sederhana yang dilambangkan dengan ‘chakra’ ,saya melakukannya karena saya tahu bahwa tanpa kembali kepada kesederhanaan, tak terhindarkan kita akan menurun ke tingkat yang lebih rendah daripada kebrutalan”
“Aturan emas yaitu dengan tegas menolak memiliki apa yang tidak bisa dimiliki jutaan orang lain. Kemampuan untuk menolak ini tidak akan kita miliki begitu saja. Hal yang pertama adalah kita miliki begitu saja. Hal yang pertama adalah memupuk sikap mental untuk tidak menginginkan hak milik atau fasilitas yang tidak dimiliki oleh jutaan orang, dan hal berikutnya adalah menata kembali kehidupan kita sesegera mungkin sesuai dengan mental itu”
“Jangan silau oleh kemewahan yang datang dari Barat. Jangan tercerabut dari akarmu oleh pertunjukan sementara ini. Sang Bijaksana telah mengatakan kepadamu dalam kata – kata yang tak terlupakan bahwa rentang waktu yang singkat ini merupakan bayangan berkelebat, sesuatu yang cepat berlalu, dan jika kamu menyadari kehampaan dari yang tampak di matamu, kehampaan benda yang kita lihat di depan mata berubah, maka sebaliknya akan ada harta berharga untukmu di alam baka, dan kedamaian bagimu dan kebahagian sempurna bagi kita”
“Dia yang menyerah akan jatuh. Dia yang melepaskan diri dari semata – mata penghargaan akan naik. Tetapi tidak mementingkan diri sendiri bukan berarti bersikap acuh tak acuh terhadap hasil akhir. Dalam mempertimbangkan setiap tindakan orang harus mengetahui hasil akhir yang diharapkan, di samping itu juga mempertimbangkan caranya dan kesanggupan mencapai hasil tersebut. Dengan demikian dia, yang diperlengkapi, yang tidak memiliki hasrat akan hasil akhir, dan juga asyik sepenuhnya dengan pemenuhan tugas yang diberikan kepadanya bisa dikatakan meninggalkan buah – buah tindakannnya”
“Meskipun tanpa memenuhi seluruh hukum pengorbanan, yaitu hukum keberadaan kita, kita bekerja untuk memenuhi kebutuhan pokok kita, tetapi kita harus terus melangkah menuju keadaan ideal. Jika kita berbuat seperti itu, keinginan kita akan diminimalisir, makanan kita akan menjadi sederhana. Maka seharusnya kita makan untuk hidup, bukan hidup untuk makan. Biarlah orang yang meragukan ketepatan anjuran ini bekerja keras demi makanan. Ia akan memperoleh kenikmatan terbesar dar hasil kerjanya, meningkatkan imannya, dan menemukan banyak hal yang ia peroleh adalah berlebihan”
“Kamu akan melindungi kehormatan istrimu dan bukan menjadi tuannya, melainkan sahabat sejatinya. Kamu akan merangkul badan dan jiwanya dengan suci seperti saya percaya bahwa ia akan merangkul badan dan jiwamu sama sucinya. Pada akhirnya kamu harus menjalani kehidupan yang melelahkan dan kesederhanaan serta pengekangan diri. Jangan biarkan salah satu dari kalian menganggap yang lainnya sebagai objek nafsu kalian”

dikutip dari: http://kata-kata-mutiara.org/kata-kata-bijak/kata-bijak-mahatma-gandhi/

Kata Bijak Mahatma Gandhi

Berikut adalah kumpulan kata bijak Mahatma Gandhi yang terkenal selama hidupnya:

“Kekuatan tidak berasal dari kapasitas fisik. Kekuatan berasal dari kemauan yang gigih”
“Kemurnian hidup adalah seni termurni dan tertinggi”
“Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan”
“Jadilah anda manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis dan pada kematianmu semua orang menangis sedih, tetapi hanya anda sendiri yang tersenyum”
“Karena saat kita kaya bukan berarti kita bisa mengaku bahwa hati nurani kita benar tanpa menjalani disiplin apapun sehingga banyak ketidakjujuran terjadi di dunia yang membingungkan ini”
“Suka cita terletak pada perjuangan, usaha, termasuk dalam penderitaan, bukan pada kemerdekaan itu sendiri”
“Saya telah belajar dari pengalaman yang lebih pahit sebagai sebuah pelajaran paling penting; menyimpan amarah; dan ketika panasnya tersimpan, diubah menjadi energi, dengan demikian amarah yang terkendali dapat diubah menjadi kekuatan yang dapat menggerakkan dunia”
“Kebebasan individu dan kesaling-tergantungan keduanya penting dalam hidup bermasyarakat”
“Adalah dibawah martabat manusia jika seseorang kehilangan kepribadiannya dan menjadi tidak lebih daripada sebuah roda gigi pada mesin”
“Satu-satunya penguasa yang saya akui di dunia ini adalah ‘suara hening kecil’ di dalam hati”
“Semuanya berjalan baik meskipun segala sesuatu tampaknya salah sama sekali jika anda jujur terhadap anda sendiri. Sebaliknya, semuanya tidak baik bagi anda walaupun segala sesuatu kelihatan benar, jika anda tidak jujur terhadap anda sendiri”
“Bukankah sejarah dunia menunjukkan bahwa tidak ada romantika kehidupan jika tidak ada resiko?”
“Sasaran pernah menjauh dari kita. Semakin besar kemajuan, semakin besar pengakuan atas ketidaklayakan kita. Kepuasan terletak pada usaha, bukan pada hasil. Usaha penuh adalah kemenangan penuh”
“Pengetahuan sejati memberi kedudukan moral dan kekuatan moral”
“Musik kehidupan terancam hilang dalam musik suara”
“Dibutuhkan iman yang luar biasa, iman dan penyerahan yang murni dari segala yang ada di hadapan kita”
“Menyebut perempuan sebagai jenis kelami yang lebih lemah adalah fitnah. Itu merupakan ketidakadilan laki – laki terhadap perempuan”
“Semua beasiswa anda, semua studi anda mengenai Shakespeare dan Wordswordth akan sia – sia jika pada saat bersamaan anda tidak membangun karakter Anda dan mencapai keahlian mencapai pemikiran dan tindakan anda”
“Istri bukan merupakan budak suami, merupakan pendamping dan teman penolong suami serta mitra sejajar dalam suka dan duka, bebas memilih jalannya sendiri sebebas sang suami”
“Lupa bagaimana menggali dan merawat tanah adalah lupa akan diri sendiri”
“Seorang laki – laki tidak dapat berbuat benar di salah satu bagian kehidupan sedangkan ina berbuat salah di bagian lainnya. Hidup adalah keseluruhan yang tidak dapat dibagi”
“Tuhan sendiri adalah hakim kebesaran sejati karena Ia mengetahui isi hati manusia”
“Karakteristik istimewa peradaban modern adalah tak terbatasnya bermacam – macam keinginan manusia. Karakteristik peradaban kuno adalah larangan keras dan aturan tegas atas keinginan – keinginan itu”
“Kehidupan membaca dan menulis merupakan salah satu dari banyak cara untuk mengembangkan intelektual, tetapi di masa lampau kita mempunyai raksasa – raksasa intelektual yang tidak dapat membaca”
“Kehidupan lebih besar daripada segala seni. Saya bahkan akan melangkah lebih jauh dan mengumumkan bahwa orang yang hidupnya mendekati sempurna adalah seniman terbesar, karena apalah artinya seni tanpa dasar yang pasti dan kerangka hidup mulia?”

Rabu, 18 Desember 2013

Rahasia di Balik Hidup Sederhana

Menapaki hidup sederhana merupakan salah satu bentuk atau jalan yang dapat digunakan oleh setiap orang untuk menghayati dan merindukan keberadaan Tuhan (Hyang Widhi). Namun pada masa-masa ini, kesederhanaan hidup dipandang sebagai bentuk kemiskinan dan kenestapaan. Inilah yang menyebabkan banyak orang cenderung hidup bergelamor dan berlebihan. Pandangan bagi orang demikian hanya memberikan makna pada sisi luar saja, bukan memahami dan mengambil makna terdalam dari kehidupan ini.

Hidup sesungguhnya merupakan tapa, maka dalam hidup manusia mesti mampu mengendalikan diri, di mana pengendalian ini dapat ditempuh dengan menjalani hidup sederhana. Dalam kesederhanaan termuat dimensi spiritual untuk hidup sabar, menerima apa adanya, dan tidak berharap pada apa yang bukan menjadi haknya. Inilah inti sari dari pengejawantahan ajaran Veda-Vedanta.

Mahatma Gandhi seorang praktisi Vedanta mengatakan hidup sederhana bukan berarti hidup miskin, tetapi kesederhanaan inilah yang justru dibangun oleh setiap orang yang hendak menghayati dan meraih kasih Tuhan. Orang yang mengerti dan memahami hidup tidak akan bersedih, berduka ataupun menyesali nestapa yang terjadi pada dirinya, melainkan menerima itu sebagai suatu rahmat dari Yang Maha Kuasa. Alasan ini muncul karena tidak ada segala sesuatu pun yang tidak berasal dari Tuhan. Apakah itu kebaikan, keburukan, suka, duka, kehidupan ataupun kematian hanya bersumber dari yang Tunggal yaitu Tuhan. Untuk itulah ajaran Veda-Vedanta mengajarkan pada umat manusia untuk memahami bahwa Tuhan ada di mana-mana, (Wyapiwyapaka Nirwikara). Ada dan meliputi setiap makhluk ciptaan (Liswara Sarwa Bhutanam) dan akhirnya memahami bahwa segala-galanya adalah Tuhan di Semesta ini (Sarwan Kalvidam Brahman).

Persembahan yang sederhana bukan berarti rendah, tetapi sesederhana apa pun bentuk dan wujud bhakti itu, adalah utama bagi mereka yang memahami philoshopi dan spirit hidup. Karena pandangan mereka diubah pada pemahaman yang tertinggi akan wujud dan keberadaan Tuhan, yakni dimuati dengan perasaan bhakti yang penuh ketulusan dan kedermawanan. Karena mereka tahu bahwa Tuhan tidak melihat besar kecil dari suatu persembahan, tetapi Tuhan hanya datang dan meminta perasaan hati yang tulus dan bhakti. Karena itu Bhagawad Gita menghilhami dan mengajarkan kepada setiap umat manusia untuk pertama kali menyucikan perasaan hati (batin) kemudian menyucikan pikiran, dan selanjutnya menyucikan perkataan dan perbuatan. Ketiga sifat mulia ini merupakan naungan bagi mereka yang menempuh dan menapaki hidup sederhana.

Dalam kesederhanaan setiap orang dapat melatih kesabaran, pengendalian diri, kemunafikan, kecongkakan, dan kemarahan. Semua sifat buruk ini akan menjadi mengecil ketika seseorang memahami akan kesederhanaan hidup ini. Tampaknya begitu menderita bagi mereka yang menempuh hidup sederhana, namun pandangan ini tidak sepenuhnya benar, karena di dalam penderitaan ada benih-benih cinta yang menguatkan jiwa manusia untuk meraih pencerahan. Dalam hal ini Mahatma Gandhi mengatakan "You cant lead true life without suffering" yang artinya manusia tidak dapat menjalani hidup yang sesungguhnya tanpa penderitaan. Pandangan ini menguatkan bahwa hanya manusia yang pernah menderitalah yang dapat menghayati dan merindukan keberadaan Tuhan itu.

Mereka yang menderita akan menganggap, sekecil apa pun yang diperoleh merupakan rahmat yang besar dari Tuhan dan hanya orang yang pernah menderitalah akan merasakan kesenangan dan kebahagiaan tatkala mendapatkan keberuntungan. Sedang bagi mereka yang hidupnya tidak pernah dirundung penderitaan akan menerima segalanya sebagai hal biasa-biasa saja. Dalam sejarah kebaktian, seorang bhakta yang agung seperti Sabari cukup sinkronitas untuk melukiskan hal di atas, karena dia menderita cukup lama dan hidup sederhana sejak sepeninggal suaminya. Namun Ia larut dalam pelayanan dan selalu merindukan kehadiran Tuhan Sri Rama sehingga pada akhir dari kehidupannya ia berhasil meraih kasih Tuhan yang tertinggi dengan penyatuan yang abadi. Dan salah satu ajaran kesunyataan yang diberikan Sri Rama kepada Subari adalah untuk bisa menapaki hidup sederhana sebagai pemuja Tuhan.

Dikutip dari : http://www.parisada.org/index.php?option=com_content&task=view&id=801&Itemid=81