“Manusia harus memilih salah satu di
antara dua jalan, menanjak atau menurun. Tetapi karena ia mempunyai
sifat brutal dalam dirinya, dengan mudah ia akan memilih jalan menurun
daripada jalan menanjak, terutama ketika jalan menurun dihadirkan dalam
pakaian yang indah. Manusia mudah menyerah ketika dosa dihadirkan dalam
pakaian kebajikan”
“Pendidikan membaca dan menulis harus mengikuti pendidikan tangan,
salah satu pemberian yang secara nyata membedakan manusia dan binatang.
Adalah takhayul berpikir bahwa pembangunan manusia terlengkap mustahil
dilakukan tanpa pengetahuan seni membaca dan menulis. Pengetahuan itu
tidak diragukan lagi menambah keanggunan pada kehidupan, tetapi tidak
mutlak dibutuhkan bagi moral, fisik atau pertumbuhan jasmani seseorang”
“Bila saya berkotbah menentang kehidupan semu kesenangansensual
modern, dan menyuruh laki – laki dan perempuan kembali kepada kehidupan
sederhana yang dilambangkan dengan ‘chakra’ ,saya melakukannya karena
saya tahu bahwa tanpa kembali kepada kesederhanaan, tak terhindarkan
kita akan menurun ke tingkat yang lebih rendah daripada kebrutalan”
“Aturan emas yaitu dengan tegas menolak memiliki apa yang tidak bisa
dimiliki jutaan orang lain. Kemampuan untuk menolak ini tidak akan kita
miliki begitu saja. Hal yang pertama adalah kita miliki begitu saja. Hal
yang pertama adalah memupuk sikap mental untuk tidak menginginkan hak
milik atau fasilitas yang tidak dimiliki oleh jutaan orang, dan hal
berikutnya adalah menata kembali kehidupan kita sesegera mungkin sesuai
dengan mental itu”
“Jangan silau oleh kemewahan yang datang dari Barat. Jangan
tercerabut dari akarmu oleh pertunjukan sementara ini. Sang Bijaksana
telah mengatakan kepadamu dalam kata – kata yang tak terlupakan bahwa
rentang waktu yang singkat ini merupakan bayangan berkelebat, sesuatu
yang cepat berlalu, dan jika kamu menyadari kehampaan dari yang tampak
di matamu, kehampaan benda yang kita lihat di depan mata berubah, maka
sebaliknya akan ada harta berharga untukmu di alam baka, dan kedamaian
bagimu dan kebahagian sempurna bagi kita”
“Dia yang menyerah akan jatuh. Dia yang melepaskan diri dari semata –
mata penghargaan akan naik. Tetapi tidak mementingkan diri sendiri
bukan berarti bersikap acuh tak acuh terhadap hasil akhir. Dalam
mempertimbangkan setiap tindakan orang harus mengetahui hasil akhir yang
diharapkan, di samping itu juga mempertimbangkan caranya dan
kesanggupan mencapai hasil tersebut. Dengan demikian dia, yang
diperlengkapi, yang tidak memiliki hasrat akan hasil akhir, dan juga
asyik sepenuhnya dengan pemenuhan tugas yang diberikan kepadanya bisa
dikatakan meninggalkan buah – buah tindakannnya”
“Meskipun tanpa memenuhi seluruh hukum pengorbanan, yaitu hukum
keberadaan kita, kita bekerja untuk memenuhi kebutuhan pokok kita,
tetapi kita harus terus melangkah menuju keadaan ideal. Jika kita
berbuat seperti itu, keinginan kita akan diminimalisir, makanan kita
akan menjadi sederhana. Maka seharusnya kita makan untuk hidup, bukan
hidup untuk makan. Biarlah orang yang meragukan ketepatan anjuran ini
bekerja keras demi makanan. Ia akan memperoleh kenikmatan terbesar dar
hasil kerjanya, meningkatkan imannya, dan menemukan banyak hal yang ia
peroleh adalah berlebihan”
“Kamu akan melindungi kehormatan istrimu
dan bukan menjadi tuannya, melainkan sahabat sejatinya. Kamu akan
merangkul badan dan jiwanya dengan suci seperti saya percaya bahwa ia
akan merangkul badan dan jiwamu sama sucinya. Pada akhirnya kamu harus
menjalani kehidupan yang melelahkan dan kesederhanaan serta pengekangan
diri. Jangan biarkan salah satu dari kalian menganggap yang lainnya
sebagai objek nafsu kalian”
dikutip dari: http://kata-kata-mutiara.org/kata-kata-bijak/kata-bijak-mahatma-gandhi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar