Senin, 03 Maret 2014

Hindu Mendebat Part 6


6. Tiga jenis agama

(T) : Jadi agama-mu juga agama langit?
(AH) : Aku tidak suka sebutan agama langit itu.


(T) : Kenapa?
(AH) : Pertama, nama agama langit itu mengesankan bahwa Tuhan itu bersembunyi di langit. Menurut keyakinanku, seperti sudah kujelaskan sebelumnya, Tuhan ada di mana-mana, termasuk di bumi ini, tetapi tidak dapat dilihat oleh mata jasmani kita, karena Tuhan bersifat rohani. Kedua, agama langit mengesankan agama untuk para penghuni langit, bukan untuk manusia yang hidup di permukaan bumi.
 

 (T) : Jadi agama-mu termasuk golongan agama apa?
(AH) : Ada beberapa penggolongan agama. Ada yang menggolongkan agama-agama sebagai (1) agama suku, seperti Shinto; (2) agama hukum, seperti agama islam dan Yahudi ; (3) agama pembebasan seperti agama Hindu, Buddha dan Kristen. Ada yang menggolongkan agama berdasarkan wilayah, seperti rumpun Yahudi (sekarang disebut agama-agama Abrahamik) seperti agama Yahudi, Kristen, dan Islam, dan agama timur, seperti agama Hindu, Buddha, Jaina, Sikh, Konghucu, Shinto dan Tao. Ada yang menggolongkan agama menjadi agama kenabian, agama etnis dan agama universal, seperti yang dibuat oleh Prof Dr. Ramdas Lamb, Associate Professor, Dept. of Religion, university of Hawaii.


(T) : Coba Jelaskan ..
(AH) : Ada tiga jenis agama. Pertama, agama kenabian, yaitu agama yang berpusat pada ajaran dan kehidupan seorang nabi. Di dalam agama jenis ini kesetiaan kepada satu jenis pengajaran menjadi penting. Kebenaran mereka adalah satu-satunya kebenaran dan harus diikuti. Ini adalah jenis kesadaran yang ada di dalam Kekristenan dan Islam. Jika anda adalah orang Kristen atau Islam anda baik dan akan pergi ke sorga tetapi semua yang lain akan pergi ke neraka. Bagi orang Kristen atau Islam yang baik, Kekristenan atau islam itu adalah lebih penting dibanding keluarga anda, dibanding komunitas anda dan bahkan lebih penting dibanding Negara anda. Maka agama anda menjadi lebih penting dibanding ibu bapak anda dan saudara anda. Anda dapat meninggalkan setiap orang tetapi bukan Kekristenan atau Islam.
Jadi dalam hal ini, toleransi kepada orang lain adalah jelek dan konsep tentang toleransi tidak hadir. Ketika anda bertobat menjadi agama profetik macam ini anda mendapatkan sikap bahwa anda akan ke sorga sedangkan yang lain akan ke neraka. Anda benar dan yang lain adalah salah. Ini bisa
bahkan menjadikan anda sedikit sombong.”

(T) : Jenis kedua?
(AH) : Tipe yang kedua adalah agama etnik. Agama macam ini didasarkan pada suatu kelompok orang. Jika anda tidak menjadi milik etnisitas itu anda tidak bisa jadi bagian dari agama itu. Sebagai contoh jika anda bukan orang Jepang anda tidak bisa menjadi seorang Shinto. Jadi ini adalah suatu konsep yang sangat kecil tentang agama. Agama macam ini sangat diikat oleh genetika.
 

(T) : Jenis ketiga?
(AH) : Tipe yang ketiga adalah salah satu dari agama universal dan Hindu adalah salah satu dari agama universal atau agama dunia utama. Hindu adalah agama non-konversi terbesar. Ini adalah agama yang tidak melakukan proselitasi. Ketika anda menjadi seorang penganut suatu agama universal, anda mendapat kesadaran. Tujuan dari agama universal adalah untuk memperluas kesadaran. Maka kita bertumbuh dan kita menambahkan, kita tidak mengurangi. Anda menambah kesadaran dan menambah keawasan.

(T): Apa sih artinya?
(AH) : Artinya agama universal itu mengajarkan tiap manusia adalah satu jiwa dan jiwa tidak mempunyai batasan apapun. Oleh karena itu otak anda tidak diikat oleh batas-batas apapun
Menurutku, agama kenabian itu, sebenarnya agama tribal (suku) yang diglobalkan dengan kekerasan. Kenapa? Karena agama ini menghancurkan budaya-budaya religius asli dan digantikan dengan budaya suku dari mana nabi itu berasal. Sedangkan agama universal memelihara budaya yang sudah ada dan hidup dalam jiwa dari setiap pemeluk agama ini. Karena itu agama universal memelihara keanekaragaman.

*Tambahan seperti pelaksanaan sembahyang di Bali/Indonesia berbeda dengan di India berbeda pula di Luar negeri disesuaikan dengan budaya kita masing-masing tanpa pemaksaan tapi satu tujuan.
Catatan : Robert Z. Zaecher, sejarahwan agama terkemuka Inggris mengatakan “Di dalam keluarga agama-agama, Agama Hindu adalah seorang Ibu bijaksana yang mengetahui semuanya. Pustaka sucinya, Weda, menyatakan, ‘Kebenaran adalah satu, tetapi orang-orang bijaksana menyebutnya dengan nama-nama berbeda.’ Seandainya Islam, dan semua kitab suci agama monoteis lainnya, telah mempelajari pelajaran itu, semua sejarah mengerikan dari perang-perang agama (yang mereka lakukan) mungkin telah dapat dihindarkan. Di mana agama yang lain mempunyai Tuhan berkata, seperti Krishna di dalam Bhahgavad Gita, ‘ Semua jalan menuju kepada-Ku.’”
Ia menyesal bahwa : “seandainya Gereja mempunyai pemahaman untuk mengizinkan begitu banyak pendekatan kepada Tuhan, betapa akan lebih waras sejarahnya!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar