Senin, 03 Maret 2014

Hindu Mendebat Part 9


9. Sorga dan neraka

(T) : Kamu kan orang Hindu, kamu pasti masuk neraka
(AH) : Bagaimana kamu tahu? MEmangnya kamu Tuhan?

(T) : Ya pasti, kamu kan kafir. Orang kafir musuh Tuhan dan karena itu pasti masuk neraka.
(AH) : Jadi kalau saya masuk agamamu, saya otomatis masuk sorga dan terhindar dari neraka?

(T) : Ya, pastilah.
(AH) : Sekalipun saya berbuat jahat seelah masuk agamamu, saya tetap masuk sorga?

(T): Ya, itu sudah dijamin, kawan
(AH) : Jadi kalau seorang yang beriman sesuai agamamu membunuh seorang yang sama imannya, keduanya masuk sorga? Si pembunuh dan yang dibunuh sama-sama masuk sorga ? Si perampok? Si perampok dan yang dirampok sama-sama masuk sorga, karena keduanya mengikuti agama yang sama? Lalu dimana letak keadilan.

(T): Ya, katanya begitu. Manusia kan tidak dapat menilai keadilan Tuhan. Jadi di dalam agamamu bagaimana?
(AH) : Di dalam agama saya, agama Hindu, yang menentukan adalah tindakan. Siapa saja yang berbuat baik, akan selamat, hidup bahagia didunia ini, di dunia kemudian. Siapa saja yang berbuat buruk, akan menderita atau menjadi hina baik di dunia ini maupun dalam kelahirannya kemudian
 

(T) : Semua orang, tak terkecuali orang non Hindu dapat masuk sorgamu asal berbuat baik?
(AH) : Ya. Kenapa tidak? Sorga menurut agamaku bersifat rohani. Yang bersifat rohani adalah luas tanpa batas. Seluruh jiwa yang baik, berapapun banyaknya, dapat tinggal di sana.
 

(T) : Bagaimana gambaran nerakamu?
(AH) : Di dalam kitab suci agamaku, soal neraka hanya disebut sangat sedikit. Dari sekitar 25.000 mantra Weda, hanya tiga yang bicara tentang neraka. Itupun samar saja, dikatakan neraka itu sebagai tempat kegelapan yg dalam. Kenapa? Karena seorang yang berbuat buruk selalu diberikan kesempatan untuk lahir kembali. Kawan, bagaimana gambaran neraka menurut agamamu?
 

(T) : Dalam kitab suciku, neraka digambarkan secara jelas dan detil dengan berbagai macam siksaan yang mengerikan. Dan itu sifatnya abadi. Jika orang yang di neraka tubuhnya habis karena siksaan, maka ia diberi tubuh baru agar terus merasakan pedihnya siksaan itu. INi berlangsung selamanya atau abadi.
(AH) : Wah, mengerikan sekali, kejam sekali. Kok Tuhan yg katanya MAha pengasih dan Maha penyayang senang melakukan penyiksaan seperti itu ? Sadis sekali.
 

(T) : Memang begitu hukuman bagi orang berdosa. Sebaliknya bagi yang beriman akan diberikan sorga tempat segala kenikmatan.
(AH) : Maksudmu kenikmatan jasmani?
 

(T) : Ya, berupa makanan yang enak juga banyak istri, 72 bidadari yang terus perawan. Dan kaum laki-laki diberi kekuatan 100 kali laki-laki di bumi untuk berhubungan intim dengan istri-istrinya yang terus perawan.
(AH): Jadi para penghuni sorga itu persis manusia di dunia ini. Makan minum, melakukan hubungan seks? Apakah mereka juga buang air besar dan kecil, dan melahirkan anak?
 

(T) : Tidak. Mereka tidak buang air dan tidak punya anak. Pokoknya mereka bersenang-senang saja. Tidak ada susahnya. Tidak repot buang air atau mengurus anak-anak. Di sorga juga para penghuninya minum minuman keras, tetapi tidak mabuk.
(AH) : Makan minum, tapi tidak buang air. Melakukan hubungan seks tapi tidak punya anak. Minum minuman keras tapi tidak mabuk. Kok bisa?
 

(T) : Itulah keajaiban sorga didalam agamaku. Kalau tidak ada keajaiban itu, apa bedanya kehidupan di sorga dengan kehidupan di bumi ini?
(AH) : Wah kok tujuan tertinggi di dalam agamamu hanya untuk memuaskan nafsu tanpa batas ya? Itupun hanya untuk kaum laki-laki. Bagaimana akan diberikan banyak laki-laki perjaka?
 

(T) : Hal itu tidak disebutkan. Malahan dijelaskan kaum perempuan lebih banyak akan jadi penghuni neraka, karena mereka lemah akalnya dan senang akan hal-hal duniawi. Lalu bagaimana gambaran sorga menurut agamamu?
(AH) : Sorgaku adalah sorga rohani, bukan sorga badan. Jadi kebahagiaannya bukan karena semua nafsu jasmani dipenuhi tanpa batas. Tetapi karena jiwa ada bersama Tuhan yang adalah sumber kebahagiaan. Kalau diibaratkan kebahagiaan adalah terang, ketika kita di bawah matahari yang adalah sumber cahaya dunia ini, tidak diperlukan lagi sumber cahaya lain seperti listrik atau lampu. Tuhan adalah Surya, sumber
terang, nur. Lagi pula tujuan tertinggi agama Hindu bukan sorga.


(T) : Lalu apa tujuan tertinggi menurut agamamu?
(AH) : Sorga hanya tujuan antara. Tujuan tertinggi menurut agamaku adalah moksha, persatuan jiwa manusia dengan Tuhan. Atau manunggaling kawula lan gusti.


Catatan.
Seorang ayah yang membuat kamar khusus yang berisi berbagai alat music menyiksa anaknya yang bersalah tanpa memberinya kesempatan untuk memperbaiki diri, bukanlah ayah yang pengasih dan penyayang, tetapi sebaliknya ayah yg kejam dan tanpa hati nurani.
Tuhan yang mempunyai neraka di mana ia menghukum orang-orang berbuat salah, untuk selama-lamanya, tanpa kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya dalam kelahiran berikutnya, bukan Tuhan yang Mahabpengasih dan Maha penyayang. Tetapi Tuhan yg Maha kejam, dan psikopat karena menikmati penyiksaan dan penderitaan manusia ciptaannya sendiri.
Begitu pula sebaliknya seorang ayah yg memberikan berbagai hadiah yang memuaskan segala nafsu anaknya tanpa batas, karena si anak taat dan takut kepadanya, bukanlah ayah yg bertanggung jawab. Karena ayah semacam ini tidak mendidik mental dan moral anaknya.. Ayah ini telah membuat anaknya menjadi manusia yg hanya memenuhi nafsu badannya, seperti raksasa di dalam agama Hindu. Tuhan yang memberi sorga semacam ini bukanlah Tuhan yang mengajarkan manusia untuk mencapai tingkat moral dan spiritual tertinggi, tetapi sebaliknya membenamkan manusia pada kubangan nafsu jasmani dalam kekosongan moral dan spiritual.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar